Rabu, 31 Desember 2014

TUGAS 4 Manusia & Tanggung Jawab serta Manusia & Pandangan Hidup


Pengertian tanggung jawab, pengabdian, kesadaran, dan pengorbanan

1. Tanggung Jawab

Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Tanggung jawab bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut.

Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu: Dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 



2. Pengabdian

Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja

Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah hal-hal yang berhubungan dengan mengabdi. Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga.  Dengan begitu,Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

3. Kesadaran

Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat.

Ada dua macam kesadaran, yaitu:
1)         Kesadaran Pasif : Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.
2)         Kesadaran Aktif : Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan.

 4. Pengorbanan

Pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian. Dalam pengadian selalu dituntut pengorbanan, tapi belum tentu pengorbanan menuntut pengabdian.

Hidup adalah sebuah perjuangan yang selalu harus dilakukan oleh setiap makhluk agar tetap bertahan hidup. Pengorbanan itu sendiri bisa berbentuk material (yang bisa dilihat, dipegang) dan berbentuk immaterial (hanya bisa dirasakan). dan pengorbanan yang dilakukan dengan tulus dan tujuan mulia pasti akan memberikan hasil yang luar biasa (tidak sia-sia atau percuma).

Pengorbanan yang terbesar adalah pengorbanan yang dilakukan untuk keselamatan banyak jiwa, pengorbanan yang tak memandang kesalahan dan perbuatan baik dari ciptaan-Nya. dan pengorbanan sebesar dan setulus ini belum pernah dilakukan oleh siapapun selain dari Tuhan itu sendiri.
Jika Tuhan mau berkorban untuk kita, maka kitapun jangan ragu untuk melakukan hal yang sama, tetapi perhatikanlah tujuan atau arti pengorbanan yang dilakukan apakah untuk hal mulia atau untuk hal yang konyol.


Makna Cita-cita, Kebajikan, Sikap Hidup dan Pandangan Hidup

1. Cita-cita

Cita-cita adalah suatu keiginan yang terkandung didalam hati, karena itu cita-cita juga berarti angan-angan, keiginan, harapan, atau tujuan.

Cita-cita tidak dapat dipaksakan dari kehidupan manusia, karena tanpa cita-cita berarti manusia tanpa dinamika. Tidak ada dinamika berarti tidak ada kemajuan  dan hidup asal hidup saja. Itu sebabnya sikap hidup hanya menimbulkan daya kreatifitas manusia. Banyak hasil seni yang melukiskan cita-cita, kebajikan dan sikap hidup seseorang. Cita-cita sering lkali berupa perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang tidak ada dalam hati. Cita-cita diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat, atau harapan, keinginan ada yang baik dan ada yang buruk, keinginan yang baik adalah keinginan yang dicapai dengan tidak merugikan orang lain. Keinginan buruk adalah keinginan yang dapat merugikan orang lain.

Cita-cita berarti harapan, keinginan, dan tujuan. Contoh cata-cita yang berarti harapan. Misalnya, Adi mendapat nilai C bukan main kecewanya, ia mengharapkan nilai A, sebab pesiapan untuk final yang dilaksanakannya cukup lama dan ia merasa telah menguasai benar-benar materi yang diujikan.

Cita-cita yang berarti keinginan. Maya ingin sekali melanjutkan studinya UGM. Ia mendaftar dan mengikuti testing masuk perguruan tinggi. Ternyata tidak lulus sehingga ia tidak dapat melanjutkan studinya di UGM.
Contoh cita-cita tang berarti tujuan, Nana bertujuan setamat SMA akan melanjutkan sekolahnya di Jakarta, ikut pamannya. Ternyata tamat SMA, pamannya dipindah tugaskan keluar jawa. Hal itu menyebabkan Nana tidak jadi melanjutkan sekolahnya di Jakarta.

    2. Kebajikan

Kebajikan dapat diartikan  kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan, keselamatan, keuntungan, kemakmuran dan kebahagiaan. Manusia berbuat kebaikan karena menurut kodratnya, manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Dengan kesucian jiwanya itu mendorong hati nuraninya untuk berbuat kebaikan. “sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan”. (Q. S AN-Nahl = 90).

Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal. Karena pribadi merupakan, manusia mempunyai pendapai sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dan sebagainya.

Manusia merupakan makhluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling tolong menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membanci, saling merugikan dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk tuhan, diciptakan manusia dapat berkembang karena Tuhan. Untuk itu manusia di lengkapi kemampuan jasmani dan rohani, juga fasilitas alam sekitarnya seperti tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya.


  3. Sikap Hidup

Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif, bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis, bergabung pada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.
Sikap itu penting, setiap orang mempunyai  sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemauan yang membentuknya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui pendidikan. Seperti halnya orang militer yang bersikap tegas, berdisiplin tinggi, sikap kesatria, karena dalam kemiliteran ia dididik kearah sikap itu. Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan lingkungan.

Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan nonetis. Sikap etis ini disebut juga sikap positif yaitu sikap lincah, sikap tenang, dikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati dan sikap bangga.
Sikap nonetis atau negatif ialah sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh, sikap rendah diri. Sikap-sikap itu harus di jauhkan  dari diri pribadi, karena sangat merugikan baik bagi pribadi masing-masing maupun bagi kemajuan bangsa.

Dalam berbagai perpustakaan, khususnya yang menelaah sikap manusia, ada semacam kesepakatan bahwa sikap tidak lain merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang berarti bahwa sikap seseorang terhadap objek tertentu pada dasarnya merupakan hasil penyesuaian diri seseorang terhadap objek yang bersangkutan dengan dipengaruhi oleh lingkungan susial serta kesediaan untuk bereaksi terhadap objek tersebut

Dalam kurun waktu setengah abad terakhir ini pengkajian terhadap sikap manusia, khususnya yang dilakukan oleh disiplin spikologi sosial, ada yang mengatakan sikap berpangkal pada pembawaan atau kepribadian, ada yang menempatkan sikap sebagai motif atau sesuatu kontruk yang mendasari tingkah laku seseorang, dan ada pula yang mengidentikkan sikap sengan keyakinan, kebiasaan, pendapat atau konsep-konsep yang dikembangkan oleh seseorang. Bahwa mengidentifikasi sikap tidak dapat dilihat secara langsung akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup. Secara operasional pengertian sikap menunjukkan konotasi ada kesesuaian reaksi terhadap katagori stimulus tertentu, sementara dalam penggunaan praktis sikap sering kali dihadapkan dengan rangsang sosial dan reaksi yang bersifat emosional.

Menurut T. M. Newcomb, sikap manusia bukanlah suatu kontruk yang berdiri sendiri, akan tetapi paling tidak ia mempunyai hubungan yang sangat erat dengan yang lain, seperti dorongan, motivasi, nilai-nilai sikap. 

Dorongan adalah keadaan organisme yang menginisiasikan kecendrungan kearah aktivitas umum. Motivasi adalah kesiapan yang ditujukan pada sasaran dan dipelajari untuk tingkah laku dan bermotivasi. Sikap adalah kesiapan secara umum untuk suatu tingkah laku bermotivikasi, sedangkan nilai-nilai adalah sasaran atau tujuan yang bernilai terhadap berbagai pola sikap dapat.

     4. Pandangan Hidup

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.

Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:
a.Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.
b.Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.
c.Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak atau orang yang di bimbing.

Menurut Drijarko S. J. Mengatakan bahwa manusia itu serba terhubung dengan dunia jasmani sekitarnya, terhubung erat dengan masyarakat dan akhirnya manusia itu tergantung seluruhnya pada yang ada, yang mutlak, yaitu Tuhan.

Pandangan hidup adalah Filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan kebenaran tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai kebenaran yang dapat diterima oleh siapa saja. Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun yang non fisik, seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan.

Banyak orang yang pandangan hidupnya didasari pandangan-pandangan hidup untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya; pada waktu mudanya, tetapi disaat-saat mendekati kematiannya mulai berbuat seperti orang-orang yang hidup beragama. Jadi pandangan hidup merupakan keseluruhan garis dan kecendrungan jalan-jalan dan nilai-nilai yang akan dicapaiuntuk landasan semua dimensi kehidupan.


Copyright :



Deskripsi Diri

Putri Handayani, kayanya anugrah terindah berupa nama yang dikasih sama bapak dan mama gue. Gue lahir di Bogor 12 Oktober 1996 (Libra m...