Senin, 17 November 2014

Contoh Hubungan Manusia dan Penderitaan, Siksaan, Phobia, Ketakutan, dan Kekalutan Mental dalam Kehidupan Sehari-hari


Contoh Penderitaan

  • Kemiskinan & Kelaparan di Papua

Masalah kemiskinan sering kali selalu kita lihat, terutama di negeri ini penderitaan yang sampai saat ini belum bisa diatasi dan mungkin belum ditemukan akar permasalahannya yaitu adalah kemiskinan yang sering membedakan kesenjangan sosial setiap orang. Contohnya adalah penderitaan masyarakat papua yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan oleh pemerintah, masyarakat papua menuntut keadilan terhadap pemerintah pusat karena mereka selama ini hidup di negara yang merdeka dengan nasib yang menderita, memang sangat miris melihat penderitaan rakyat papua yang memiliki sumber daya yang berpotensi untuk aset dan peningkatan devisa negara tetapi mereka malah merasakan penderitaan yang luar biasa seperti misalnya kelaparan dan masih banyaknya orang papua yang mengalami gizi buruk bahkan yang lebih parahnya lagi di daerah pedalamannya masih sering dijumpai masyarakat yang memakan umbi-umbian sebagai panganan penyambung hidup, ini terjadi karena akses transportasi menuju daerah tersebut masih sangatlah jauh dari perkotaan dan tidak adanya biaya yang cukup untuk membeli beras. Memang miris bangsa indonesia yang dikenal sebagai salah satu penghasil beras terbesar didunia harus masih melihat rakyatnya kelaparan karena tidak dapat menikmati hasil kekayaan bangsanya sendiri.
  • Kondisi alam yang ekstrim

Penderitaan kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan. Akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis.




  • Kesedihan karena kehilangan sanak saudara

Tsunami aceh yang menimbulkan korban sekitar 120.000 jiwa meninggal dunia dan menyebabkan puluhan ribu orang menderita akibat tsunami tersebut.






Contoh siksaan
  • Rasa Sakit

Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan. Rasa sakit tidak hanya dapat dirasakan oleh fisik saja tetapi juga dapat dirasakan oleh batin ataupun kejiwaan seseorang.
  • Siksaan Majikan terhadap TKW Indonesia 

Banyak sekali kita liat siksaan demi siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu sangat tidak manusiawi dan tidak wajar. Contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.



  • Siksaan Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan.
Dalam Al Qur’an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya: Dan supaya mereka menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyrik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan neraka Jahanam baginya. Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S. Al-Fath : 6)

Contoh Phobia dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Acrophobia-Takut ketinggian.

Beberapa psikolog memiliki pendapat bahwa phobia disebabkan karena pengalaman traumatis awal. Dalam kasus acrophobia, pengalaman ini bisa jadi termasuk jatuh dari pohon, atau pernah melihat seseorang luka akibat terjatuh dari tempat yang tinggi. Acrophobia bisa juga disebabkan karena pemodelan. Misalnya, anak yang orangtuanya mengalami perasaan takut pada ketinggian lebih berpotensi menderita acrophobic. 

Sehingga acrophobia sangat mungkin merupakan kombinasi dari aspek lingkungan dan genetik. Banyak terjadi, orang dengan phobia tertentu akan mengalami phobia lain atau jenis kecemasan lainnya.
  • Ailurophobia-Takut kucing. 

Ailurophobia atau takut kucing merupakan gangguan kecemasan dimana penderitanya memiliki rasa takut yang irasional terhadap kucing atau sesuatu yang berinotasi terhadap kucing, sehingga apabila terpapar dengan obyek phobianya selalu merasa panik, cemas, takut, dan ingin menghindar.






  • Ablutophobia-Takut Mandi, Mencuci, & Membersihkan Diri
Ablutophobia, rasa takut untuk mandi, mencuci atau membersihkan diri. Ablutophobia cenderung terjadi pada anak-anak dan perempuan dibandingkan pria. Kondisi tersebut dapat dipicu oleh peristiwa-peristiwa yang dilihat di televisi, film atau bahkan menyaksikan trauma pengalaman orang lain.Orang-orang dengan ablutophobia biasanya mengalami beberapa penderitaan, seperti pusing, sesak napas, keringat berlebihan, jantung berdebar-debar, mual, mulut kering, merasa sakit, gemetar, marah-marah atau kehilangan kontrol. Dan sebagai obatnya, NLP Self-help atau Neuro Linguistic telah terbukti efektif untuk fobia ini.
 
Contoh Ketakutan
  • Terkekang
Sejak kita kecil, dikekang bukanlah sesuatu yang kita senangi. Kita sebagai manusia yang memiliki pola pemikirannya sendiri bukanlah makhluk yang senang apabila tidak memiliki kontrol dalam kehidupan kita sendiri. Bayangkan jika kehidupan Anda dipegang oleh orang lain, seperti Anda harus menikah dengan orang ini, Anda tidak boleh makan dan minum sebelum jam 1, Anda harus menggunakan baju ini, Anda harus menggunakan celana ini dan seterusnya.
Hal ini dapat disetarakan dengan batasan pada kebebasan, setiap orang ingin bebas mengatur kehidupannya sendiri. Kebebasan sendiri bukanlah sesuatu yang selalu positif jika dilakukan terlalu berlebihan, oleh karena itulah dibuat peraturan-peraturan baik secara tertulis ataupun tidak tertulis (peraturan sosial).

  • Kesendirian

Rasa takut akan kesendirian adalah rasa takut akan kekosongan yang disebabkan oleh kurangnya interaksi dengan sesamanya. Pada zaman teknologi sekarang ini, dengan kemunculannya media sosial, forum, dan Internet maka rasa takut ini mulai berkurang. Walaupun begitu, rasa takut ini tidak boleh disepelekan karena tidak ada orang yang ingin sendirian seumur hidup mereka tanpa adanya interaksi nyata dengan orang lain.
Hal ini jugalah yang menjadi landasan mengapa seseorang berusaha mencari pasangan hidupnya dan memulai kehidupan berkeluarga. Hal ini karena pada saat seseorang sudah tua, ia ingin agar ada orang yang berdiri di sampingnya dan menjaganya dengan sabar. Ada sebuah kutipan mengenai hal ini: "Jika sebuah pohon jatuh di sebuah hutan dan tidak ada yang mendengarnya, apakah pohon itu mengeluarkan suara?" kutipan ini mengatakan jika Anda berhasil membuat penemuan luar biasa tetapi tidak ada yang mengetahuinya, apakah itu dapat dikatakan luar biasa.
  • Kegagalan
Rasa takut akan kegagalan berada di posisi teratas dari rasa takut terbesar umat manusia karena kegagalan dapat berarti banyak hal dan cakupannya sangatlah besar. Sepanjang hidup kita, kita selalu diikuti dengan rasa takut ini. Dimulai dari gagal memasak, menjatuhkan piring, takut mengambil keputusan, tidak berhasil dalam menjalankan sesuatu, merasa frustasi, dan seterusnya. Itu semua adalah hal-hal yang dapat disebut sebagai kegagalan.
Karena sifat ambigu dari kegagalan inilah banyak orang takut untuk mengambil kemajuan dalam hidupnya. Mereka takut untuk apabila mereka melakukan sesuatu yang berujung ke kegagalan, padahal tidak ada yang tahu apabila mereka melakukan hal tersebut mereka dapat menjadi seseorang yang berhasil dalam hidupnya. Tapi orang-orang sukses dan terkenal di dunia-pun pasti pernah mengalami yang namanya rasa takut akan kegagalan bahkan hingga sekarang.

Contoh Kekalutan Mental
  • Frustasi
Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan hambatan.Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.
Contoh kekalutan mental salah satunya yaitu, apabila seseorang menginginkan suatu barang namun kemampuan yang ia miliki tidak mungkin bisa untuk mendapatkan barang tersebut, maka cara apapun akan dilakukan demi barang tersebut, sekalipun dengan cara yang tidak baik. Keinginan yang mengebu-gebu ini akan mengakibatkan orang tersebut mengalami kekalutan mental yang juga akan berdampak pada terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun autisme sehingga harus berkonsultasi pada psikiater.
  • Patah Hati
Patah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.
Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa "mematahkan hati seseorang", dan sering dialami ketika sedih dan merasa kehilangan. Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut, tetapi ada pula perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut tidak dialami sebagai wujud sakit somatik. Meskipun "patah hati" biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama "sindrom patah hati" atau kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.
  • Trauma
Setiap orang pasti pernah punya pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan, dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan sebagainya.
Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami "guncangan perasaan" yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal kembali.
Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami.
Namun bagi beberapa orang, "guncangan mental" itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai "trauma", sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian. 


Copyright:

Senin, 10 November 2014

Manusia dan Penderitaan



  • Pengertian Penderitaan dan Sebab-sebab Timbulnya Penderitaan
a.       Pengertian Penderitaan

                Penderitaan dan kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
 
b.      Sebab-sebab timbulnya penderitaan

- Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
     Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita. 

                      -     Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan .
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakan dan optimisme dapat menjadi usaha untuk mengatasi penderitaan tersebut.

  • Pengertian Siksaan, Phobia, Ketakutan, dan Macam-macam Siksaan
 
a.       Pengertian Siksaan

            Siksaan merupakan suatu penderitaan yang diterima oleh seseorang. Penderitaan itu sendiri berbentuk penganiayaan. Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya mendapat siksaan dan merasa tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh seseorang yang mengalami siksaan tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh seseorang, pastilah akan membuat orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun luka hati atau yang lebih terkenal dengan nama ‘sakit hati’.

b.      Pengertian Phobia

                 Phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk menjauhkan sesuatu yang ditakuti itu. Bedanya sama rasa takut biasa adalah hal yang ditakuti sebenarnya tidak menyeramkan untuk sebagain besar orang. Phobia terjadi karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang tidak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.

c.       Pengertian Ketakutan

          Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.

d.      Macam-macam Siksaan

- Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter. Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.

  -  Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat. Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan. Dalam Al Qur‟an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya: “Dan supaya mereka menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap  Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka.


  • Pengertian, Gejala-gejala, Sebab-sebab, dan Proses Kekalutan Mental
 
a.       Pengertian Kekalutan Mental

              Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila.

b.      Gejala-gejala mengalami kekalutan

  1.  Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
  2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Tahap-tahap gangguan jiwa
a) Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
b) Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c) Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

c.       Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental

       Kepribadian yang lemah akibat kurang mental yang sempurna hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
        Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga tidak dapat menyesuaikan diri lagi. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial: over acting sebagai overcompensatie.

d.       Proses-proses kekalutan mental

·         Positif , bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
·    Negatif , bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.
  •  Hubungan Antara Penderitaan dan Perjuangan

           Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
        Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
       Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.


Copyright:
http://reshairnia.blogspot.com/2011/06/hubungan-penderitaan-dan-perjuangan.html

Deskripsi Diri

Putri Handayani, kayanya anugrah terindah berupa nama yang dikasih sama bapak dan mama gue. Gue lahir di Bogor 12 Oktober 1996 (Libra m...