Contoh Penderitaan
- Kemiskinan & Kelaparan di Papua

- Kondisi alam yang ekstrim
Penderitaan
kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan,
atau saat kehujanan membuat kedinginan. Akibat kehujanan badan
menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau
atau menangis.
- Kesedihan karena kehilangan sanak saudara
Tsunami
aceh yang menimbulkan korban sekitar 120.000 jiwa meninggal dunia dan
menyebabkan puluhan ribu orang menderita akibat tsunami tersebut.
Contoh siksaan
- Rasa Sakit

- Siksaan Majikan terhadap TKW Indonesia

- Siksaan Neraka
Berbicara
tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan
kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah
bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan
yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian
sebab-akibat.
Manusia
masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang
neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara
tentang kesalahan.
Dalam Al
Qur’an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan.
Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya: Dan supaya
mereka menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang
yang musyrik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap
Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan
neraka Jahanam baginya. Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat
kembali. (Q.S. Al-Fath : 6)
Contoh
Phobia dalam Kehidupan Sehari-hari
- Acrophobia-Takut ketinggian.

Sehingga acrophobia sangat mungkin merupakan kombinasi dari aspek lingkungan dan genetik. Banyak terjadi, orang dengan phobia tertentu akan mengalami phobia lain atau jenis kecemasan lainnya.
Ailurophobia-Takut kucing.
Ailurophobia atau takut kucing merupakan gangguan kecemasan dimana penderitanya memiliki rasa takut yang irasional terhadap kucing atau sesuatu yang berinotasi terhadap kucing, sehingga apabila terpapar dengan obyek phobianya selalu merasa panik, cemas, takut, dan ingin menghindar.
Ablutophobia-Takut Mandi, Mencuci, & Membersihkan Diri

Contoh
Ketakutan
- Terkekang

Hal ini dapat disetarakan dengan batasan pada
kebebasan, setiap orang ingin bebas mengatur kehidupannya sendiri. Kebebasan
sendiri bukanlah sesuatu yang selalu positif jika dilakukan terlalu berlebihan,
oleh karena itulah dibuat peraturan-peraturan baik secara tertulis ataupun
tidak tertulis (peraturan sosial).
- Kesendirian
Rasa takut akan kesendirian adalah rasa takut
akan kekosongan yang disebabkan oleh kurangnya interaksi dengan sesamanya. Pada
zaman teknologi sekarang ini, dengan kemunculannya media sosial, forum, dan
Internet maka rasa takut ini mulai berkurang. Walaupun begitu, rasa takut ini
tidak boleh disepelekan karena tidak ada orang yang ingin sendirian seumur
hidup mereka tanpa adanya interaksi nyata dengan orang lain.
Hal ini jugalah yang menjadi landasan mengapa
seseorang berusaha mencari pasangan hidupnya dan memulai kehidupan berkeluarga.
Hal ini karena pada saat seseorang sudah tua, ia ingin agar ada orang yang
berdiri di sampingnya dan menjaganya dengan sabar. Ada sebuah kutipan mengenai
hal ini: "Jika sebuah pohon jatuh di sebuah hutan dan tidak ada yang
mendengarnya, apakah pohon itu mengeluarkan suara?" kutipan ini mengatakan
jika Anda berhasil membuat penemuan luar biasa tetapi tidak ada yang
mengetahuinya, apakah itu dapat dikatakan luar biasa.
- Kegagalan

Karena sifat ambigu dari kegagalan inilah banyak
orang takut untuk mengambil kemajuan dalam hidupnya. Mereka takut untuk apabila
mereka melakukan sesuatu yang berujung ke kegagalan, padahal tidak ada yang
tahu apabila mereka melakukan hal tersebut mereka dapat menjadi seseorang yang
berhasil dalam hidupnya. Tapi orang-orang sukses dan terkenal di dunia-pun
pasti pernah mengalami yang namanya rasa takut akan kegagalan bahkan hingga
sekarang.
Contoh Kekalutan Mental
- Frustasi

Contoh
kekalutan mental salah satunya yaitu, apabila seseorang menginginkan suatu
barang namun kemampuan yang ia miliki tidak mungkin bisa untuk mendapatkan barang
tersebut, maka cara apapun akan dilakukan demi barang tersebut, sekalipun
dengan cara yang tidak baik. Keinginan yang mengebu-gebu ini akan mengakibatkan
orang tersebut mengalami kekalutan mental yang juga akan berdampak pada
terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun
autisme sehingga harus berkonsultasi pada psikiater.
- Patah Hati

Patah hati biasanya dikaitkan
dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup,
meski kehilangan orang tua, anak, hewan peliharaan, orang yang dicintai atau
teman dekat bisa "mematahkan hati seseorang", dan sering dialami
ketika sedih
dan merasa kehilangan. Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang
dirasakan seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut, tetapi ada pula
perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut tidak
dialami sebagai wujud sakit somatik. Meskipun "patah hati" biasanya
tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama
"sindrom patah hati"
atau kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong
otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.
- Trauma

Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami
"guncangan perasaan" yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak
selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan
kehidupan menjadi lebih normal kembali.
Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya Anda mengalami
kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati
saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah kebut-kebutan
di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami.
Namun bagi beberapa orang,
"guncangan mental" itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh
perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis
terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post
Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai
"trauma", sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya
tidak bisa merasakan kedamaian.
Copyright: