Penyimpangan Pemerintah Terhadap Ideologi
Pancasila dan UUD
Dalam masa ini, Presiden selaku
pemegang kekuasaan eksekutif dan pemegang kekuasaan legislative telah
menggunakan kekuasaannya dengan tidak semestinya. Penyimpangan terhadap
Pancasila dan UUD 1945 terus berlangsung. Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963 tentang
pengangkatan presiden seumur hidup jelas bertentangan dengan UUD 1945. pendek
kata, periode pemerintahan antara tahun 1959-1965 ditandai oleh berbagai
penyelewengan wewenang dan penyimpangan tarhadap pancasila dan UUD 1945
sehingga disebut sebagai masa orde lama. Hampir semua kebijaksanaan yang
dikeluarkan pemerintah sangat menguntungkan PKI.
Kegagalan (Penyimpangan) Sistem Pemerintahan
Orde Lama
Penyimpangan Pancasila pada masa orde lama
Penyimpangan-penyimpangan di era Orde
Lama itu antara lain:
- MPRS mengangkat Ir.Soekarno sebagai presiden seumur hidup
- Penyimpangan ideologis, konsepsi Pancasila berubah menjadi NASAKOM (nasionalis, agama, komunis)
- Kaburnya politik luar negeri yang bebas aktif menjadi "politik poros-porosan" (mengakibatkan indonesia keluar dari PBB)
- DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan presiden
- Hak budget DPR tidak berjalan lagi setelah tahun 1960
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di
Indonesia. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas
penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.
Orde Baru berlangsung
dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia
berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang
merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan
miskin juga semakin melebar.
Kegagalan (Penyimpangan) Sistem Pemerintahan
Orde Baru
- Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
- Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
- Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
- Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
- Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
- Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
- Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
- Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel
- Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius"
- Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
- Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur.
Kegagalan (Penyimpangan) pada masa Reformasi
- Belum terlaksananya kebijakan pemerintahan Habibie karena pembuatan perudang-undangan menunjukkan secara tergesa-gesa, sekalipun perekonomian menunjukkan perbaikan dibandingkan saat jatuhnya Presiden Soeharto.
- Kasus pembubaran Departemen Sosial dan Departemen Penerangan pada masa pemerintahan Abdurachman Wahid, menciptakan persoalan baru bagi rakyat banyak karena tidak dipikirkan penggantinya.
- Ada perseteruan antara DPR dan Presiden Abdurachman Wahid yang berlanjut dengan Memorandum I dan II berkaitan dengan kasus “Brunei Gate” dan “Bulog Gate”, kemudian MPR memberhentikan presiden karena dianggap melanggar haluan negara.
- Baik pada masa pemerintahan Abdurachman Wahid maupun Megawati, belum terselesaikan masalah konflik Aceh, Maluku, Papua, Kalimantan Tengah dan ancaman disintegrasi lainnya.
- Belum maksimalnya penyelesaian masalah pemberantasan KKN, kasus-kasus pelanggaran HAM, terorisme, reformasi birokrasi, pengangguran, pemulihan investasi, kredibilitas aparatur negara, utang domestik, kesehatan dan pendidikan serta kerukunan beragama
Analisa :
Dalam pemerintahan Indonesia masih
banyak sekali penyimpangan dan kesalahan yang merugikan bangsa Indonesia,
penyimpangan dan kesalahan yang terjadi akan membuat sistem ketatanegaraan
Indonesia berantakan dan begitupun dengan banganya sendiri. Salah satu contoh penyimpangan
yang nyata terhadap pancasila yaitu penyelewengan anggota dewan terhadap
pancasila yang sakti , anggota dewan yang menyeleweng ini lebih kebanyakan
mereka-mereka yang tidak peduli dengan keadaan rakyat sekarang dan lebih
mengutamakan isi perutnya dan keluarganya saja.
Pada zaman orde lama, kedudukan
pancasila sebagai ideologi negara dan filsafah bangsa yang pernah dikeramatkan
dengan sebuatan azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya setelah
proklamsi kemerdekaan. Meredupnya sinar api pancasila sebagai tuntuna hidup
berbangsa dan bernegara bagi jutaan orang diawali oleh kehendak seorang kepala
pemerintah yang terlalu gandrung pada persatuan dan kesatuan. Kegandrungan tersebut
diwujudkan dalam bentuk membangun kekuasaan yang terpusat, agar dapat menjadi
pemimpin bangsa yang dapat menyelesaikan sebuah revolusi perjuangan melawan penjajah
serta ikut menata dunia agar bebas dari penhisapan bangsa atas bangsa dan
penghisapan manusia dengan manusia. Namun sayangnya, kehendak luhur tersebut
dilakukan dengan menabrak dan mengingkari seluruh nilai-nilai dasar pancasila. Orde
lama berlangsung dari tahun 1959-1966. Pada masa itu, berlaku demokrasi
terpimpin. Tetapi dalam prakteknya demokrasi terpimpin tidak sesuai dengan
makna yang terkandung didalamnya dan bahkan terkenal menyimpang. Dimana demokrasi
dipimpin oleh kepentingan-kepentingan tertentu.
Orde
baru muncul dengan tekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen. Semangat tersebut muncul berdasarakan pengalaman sejarah dari
pemerintahan sebelumnya yang telah menyimpang dari pancasila serta UUD 1945
demi kepentingan kekuasaan. Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya adalah tidak
jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada masa orde lama, yaitu pancasila tetap
pada posisinya sebagai alat pembenar rezim otoritarian baru dibawah Soeharto.
Untuk
itu kita sebagai generasi muda, sudah sepantasnya membiasakan diri untuk mengaplikasikan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar tidak ada lagi
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masa yang akan datang
http://addinidaulatihaqque.blogspot.com/2015/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html